Selasa, 27 Mei 2014

PROSES PEMBUATAN GULA KELAPA KHAS KABAENA



GULA KELAPA, OLEH-OLEH MENARIK DARI PULAU  KABAENA.

Pulau Kabaena (TOKOTUA) merupakan daerah yang cukup subur dengan alam dan pemandangan yang indah. Identik dengan gunungnya yang menjulang tinggi yaitu gunung Sabampolulu. Sehingga saya yang merupakan putera asli Kabaena berinisiatif memakai nama tersebut menjadi nama Blog pribadi saya, sabampolulu.blogspot.com

Masyarakat Kabaena terdiri dari 99 persen suku Moronene, penduduk pribumi menggantungkan hidupnya sebagai petani, nelayan dan budidaya rumput laut. Pohon aren, jambu mete, kelapa, coklat, cengkeh dan berbagai jenis tanaman pangan lainnya tumbuh subur di Tanah Tua ini. Begitu pula di laut memiliki potensi yang cukup besar, seperti perikanan, budidaya rumput laut dan  wisata bahari.

Dari semua potensi sumber daya alam yang di miliki oleh Pulau Kabaena, yang menunjukan identitas pulai ini adalah Gula Aren dan Gula Kelapa. Seolah orang tidak mengijakan kaki di pulau ini apabila tidak mencicipi kedua produksi Asli masyarakat Kabaena tersebut. Produk Gula aren dan Gula Kelapa sering dijadikan sebagai oleh-oleh bagi mereka yang berkunjung di pulau ini. Produk ini biasanya hanya sebagai buah tangan yang sengaja dibawa orang yang mengunjungi Pulau Kabaena. Produk ini termasuk penganan ringan yang gurih dan legit. Karena keistimewaan dalam pengolahan dan kemasannya, produk ini menjadi penciri kuliner dari Kabaena. Dengan masih mempertahankan proses pengolahan secara tradisional, membuat Penganan Gula  Kelapa Khas Kabaena berbeda dengan produk dari daerah lain.
13359381671203246733 
Perlu kita ketahui bahwa untuk menghasilkan penganan Gula Kelapa yang gurih dan legit maka diperlukan bahan-bahan alami yang baik, dalam hal ini khususnya gula yang akan digunakan untuk membuat penganan ini haruslah gula merah cair yang terbuat dari gula aren asli tanpa campuran. Jika tidak, maka hasilnya pun tidak akan bagus alias keras ataupun cepat rusak/basi.

Dari hasil pengalaman saya sendiri yang biasa membuat penganan ini, dapat kita tahu hasilnya apakah akan keras padat atau legit hanya dari gula merah cair yang digunakan. Apakah gula merah cair tersebut pada proses pengolahannya menggunakan cairan penjernih air enau mentah atau dalam bahasa kabaena disebut ( Tanga ) atau tidak. Jika menggunakan Tanga maka hasil gula kelapa pasti akan keras padat, namun jika tidak maka hasilnnya akan lembek/legit. Kemudian kelapa yang digunakan haruslah buah kelapa setengah tua, karena  jika kelapa yang dipakai sudah tua maka hasilnya tidak akan enak dan proses pengolahannya pun akan merepotkan. Jika buah kelapanya juga terlalu muda tidak baik karena tidak bisa diparut dengan menggunakan parutan tangan, yang biasa orang Kabaena sebut dengan nama (Pongkuru). 

Sebagai bahan tambahan yang bisa kita sertakan dalam pembuatan maupun tidak tergantung selera adalah beras ketan putih, bahan ini diperlukan dengan tujuan agar penganan Gula Kelapa lebih gurih dan legit. Dengan catatan  bahwa beras ketan harus dimasak terlebih dahulu.
Berikut rincian bahan dalam porsi produksi diatas 50 bungkus dan cara pembuatannya yang akan saya paparkan sebagai berikut:

ALAT :

  • Wajan atau Kuali Besar
  • Alat Pengaduk Besar 2 buah atau lebih (tergantung berapa orang yang mengaduk)
  • Kulit Jagung Tua Untuk Pembungkus (di cuci dan dibersihkan kemudian dibiarkan kering)
  • Tali Rafia Yang Telah di Potong-potong ukuran ± 30 cm Sebagai pengikat.


BAHAN :

  • Gula Merah Cair : 5 liter
  • Kelapa Setengah Tua sebanyak  ± 13 buah (di parut)
  • Beras Ketan : 2 kilogram (di masak)
  • Air Kelapa Murni : 2 liter


PROSES PEMBUATAN :

  • Langkah pertama, panaskan Gula Merah Cair hingga mendidih.
  • Tuangkan parutan kelapa kedalam wajan berisi Gula Merah Cair  mendidih sambil diaduk
  • Setelah beberapa saat, campurkan air kalapa murni diaduk hingga rata.
  • Terus di aduk hingga  proses setengah matang, selanjutnya campurkan beras ketan yang telah dimasak diaduk hingga rata.
  • Perlu diketahui bahwa proses pengadukan tidak berhenti, dimulai sejak parutan kelapa dituangkan hingga Gula Kelapa benar-benar matang dengan terus memperhatikan kondisi perapian agar tidak terlalu besar juga terlalu kecil, yang sedang-sedang saja. Karena jika terlalu besar apinya maka Gula Kelapa tidak  akan matang dengan baik.
  • Pada proses pengadukan, diperlukan minimal 2 orang yang mengaduk secara bersama. Dengan tujuan agar adonan tercampur dengan baik. Juga dikarenakan adonan sangat  berat ketika diaduk, apalagi ketika prosesnya hampir matang. Jika adonan tidak lagi melengket pada wajan atau alat pengaduk ketika di aduk dengan cara diputar dan adonan ikut terputar membentuk bulat, itu tandanya Gula Kelapa telah matang dan  adonan  siap diangkat dari perapian.
  • Selanjutnya didinginkan dulu, kemudian Gula Kelapa siap di bungkus / di kemas dengan menggunakan  kulit jagung dan diikat dengan tali rafia. Maka Gula Kelapa khas Kabaena telah jadi dan siap untuk dinikmati.

Demikian proses pembuatan Gula Kelapa Khas Kabaena yang saya paparkan, semoga bisa bermanfaat untuk kita semua. Jangan lupa tinggalkan komentar  Anda.. Terima kasih...
picture from http://tangkenokampoku.com/about.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar