GULA KELAPA, OLEH-OLEH MENARIK DARI
PULAU KABAENA.
Pulau Kabaena (TOKOTUA)
merupakan daerah yang cukup subur dengan alam dan pemandangan yang indah. Identik
dengan gunungnya yang menjulang tinggi yaitu gunung Sabampolulu. Sehingga saya
yang merupakan putera asli Kabaena berinisiatif memakai nama tersebut menjadi
nama Blog pribadi saya, sabampolulu.blogspot.com
Masyarakat Kabaena terdiri dari 99
persen suku Moronene, penduduk pribumi menggantungkan hidupnya sebagai petani,
nelayan dan budidaya rumput laut. Pohon aren, jambu mete, kelapa, coklat,
cengkeh dan berbagai jenis tanaman pangan lainnya tumbuh subur di Tanah Tua
ini. Begitu pula di laut memiliki potensi yang cukup besar, seperti perikanan,
budidaya rumput laut dan wisata bahari.
Dari semua potensi sumber daya
alam yang di miliki oleh Pulau Kabaena, yang menunjukan identitas pulai ini
adalah Gula Aren dan Gula Kelapa. Seolah orang tidak mengijakan kaki di pulau
ini apabila tidak mencicipi kedua produksi Asli masyarakat Kabaena tersebut.
Produk Gula aren dan Gula Kelapa sering dijadikan sebagai oleh-oleh bagi mereka
yang berkunjung di pulau ini. Produk ini biasanya hanya sebagai buah tangan
yang sengaja dibawa orang yang mengunjungi Pulau Kabaena. Produk ini termasuk
penganan ringan yang gurih dan legit. Karena keistimewaan dalam pengolahan dan
kemasannya, produk ini menjadi penciri kuliner dari Kabaena. Dengan masih
mempertahankan proses pengolahan secara tradisional, membuat Penganan Gula Kelapa Khas Kabaena berbeda dengan produk
dari daerah lain.
Perlu kita ketahui bahwa untuk
menghasilkan penganan Gula Kelapa yang gurih dan legit maka diperlukan
bahan-bahan alami yang baik, dalam hal ini khususnya gula yang akan digunakan
untuk membuat penganan ini haruslah gula merah cair yang terbuat dari gula aren
asli tanpa campuran. Jika tidak, maka hasilnya pun tidak akan bagus alias keras
ataupun cepat rusak/basi.
Dari hasil pengalaman saya
sendiri yang biasa membuat penganan ini, dapat kita tahu hasilnya apakah akan
keras padat atau legit hanya dari gula merah cair yang digunakan. Apakah gula merah
cair tersebut pada proses pengolahannya menggunakan cairan penjernih air enau
mentah atau dalam bahasa kabaena disebut ( Tanga ) atau tidak. Jika menggunakan
Tanga maka hasil gula kelapa pasti akan keras padat, namun jika tidak maka
hasilnnya akan lembek/legit. Kemudian kelapa yang digunakan haruslah buah
kelapa setengah tua, karena jika kelapa
yang dipakai sudah tua maka hasilnya tidak akan enak dan proses pengolahannya
pun akan merepotkan. Jika buah kelapanya juga terlalu muda tidak baik karena
tidak bisa diparut dengan menggunakan parutan tangan, yang biasa orang Kabaena
sebut dengan nama (Pongkuru).
Sebagai bahan tambahan yang bisa
kita sertakan dalam pembuatan maupun tidak tergantung selera adalah beras ketan
putih, bahan ini diperlukan dengan tujuan agar penganan Gula Kelapa lebih gurih
dan legit. Dengan catatan bahwa beras
ketan harus dimasak terlebih dahulu.
Berikut rincian bahan dalam
porsi produksi diatas 50 bungkus dan cara pembuatannya yang akan saya paparkan
sebagai berikut:
ALAT :
- Wajan atau Kuali Besar
- Alat Pengaduk Besar 2 buah atau lebih (tergantung berapa orang yang mengaduk)
- Kulit Jagung Tua Untuk Pembungkus (di cuci dan dibersihkan kemudian dibiarkan kering)
- Tali Rafia Yang Telah di Potong-potong ukuran ± 30 cm Sebagai pengikat.
BAHAN :
- Gula Merah Cair : 5 liter
- Kelapa Setengah Tua sebanyak ± 13 buah (di parut)
- Beras Ketan : 2 kilogram (di masak)
- Air Kelapa Murni : 2 liter
PROSES PEMBUATAN :
- Langkah pertama, panaskan Gula Merah Cair hingga mendidih.
- Tuangkan parutan kelapa kedalam wajan berisi Gula Merah Cair mendidih sambil diaduk
- Setelah beberapa saat, campurkan air kalapa murni diaduk hingga rata.
- Terus di aduk hingga proses setengah matang, selanjutnya campurkan beras ketan yang telah dimasak diaduk hingga rata.
- Perlu diketahui bahwa proses pengadukan tidak berhenti, dimulai sejak parutan kelapa dituangkan hingga Gula Kelapa benar-benar matang dengan terus memperhatikan kondisi perapian agar tidak terlalu besar juga terlalu kecil, yang sedang-sedang saja. Karena jika terlalu besar apinya maka Gula Kelapa tidak akan matang dengan baik.
- Pada proses pengadukan, diperlukan minimal 2 orang yang mengaduk secara bersama. Dengan tujuan agar adonan tercampur dengan baik. Juga dikarenakan adonan sangat berat ketika diaduk, apalagi ketika prosesnya hampir matang. Jika adonan tidak lagi melengket pada wajan atau alat pengaduk ketika di aduk dengan cara diputar dan adonan ikut terputar membentuk bulat, itu tandanya Gula Kelapa telah matang dan adonan siap diangkat dari perapian.
- Selanjutnya didinginkan dulu, kemudian Gula Kelapa siap di bungkus / di kemas dengan menggunakan kulit jagung dan diikat dengan tali rafia. Maka Gula Kelapa khas Kabaena telah jadi dan siap untuk dinikmati.
Demikian proses pembuatan Gula
Kelapa Khas Kabaena yang saya paparkan, semoga bisa bermanfaat untuk kita
semua. Jangan lupa tinggalkan komentar
Anda.. Terima kasih...
picture from http://tangkenokampoku.com/about.html

Tidak ada komentar:
Posting Komentar