TEXTURE
Texture 23 Mei 2014
Aliran
angin laut itu terbayang di ingatan ini, hingga membawaku ke bayangan akan masa
disaat aku berada di tepian pasir pantainya yang mengkilau. Duduk menyaksikan
kerutan-kerutan gelombangnya, bersama udara sejuk menerobosi hidung yang tak
bersalah ini. Keistimewaanya kemudian kudapatkan, setelah udaranya masuk tanpa
pamit ke dinding paru-paru. Pejamlah mataku, perlahan-lahan perasaan ini
terbuai. Renungi semua kesalahan dan kebaikan yang pernah di perbuat secara
sengaja dan tidak. Tuhan.....Tuhan.....wahai Tuhan penjaga hati ini, dengarkan
rintihannya,please......kali ini....dan untuk kali ini.
Hidup
akan susah, akan susah jika di ratapi secara rutin terus-menerus. Begitupun
dengan generasi, yang katanya akan meperbaiki masa depan dunia ini. Akankah itu
jika terus meratap nasib??? Akankah itu jika selalu saja merenung tanpa
pertangung jawabannya??? Dan akankah itu jika terus bergantung pada Tuhan???.
Hingga
hari ini jiwaku masih saja tergoncang. Selalu saja berkumandangkan seribu
kebingungan akan arti dari kehidupan yang sesungguhnya.
“ Sin.... kamu kemana ini hari???, ga’ ke kampus???” salah seorang teman kos.
“
aku.... hmmm... ga’ kemana-mana... dikamar aja deh..., lagian hujan cuy..”.
“ bukannya ada pemberitahuan Mid
tuh...???”
Kapan?? Kapan
sandiwara ini berakhir??? “Tuhan..........akankah ini berlanjut ? lalu
kapan aku lelah?” Tergoyangkan lagi dengan kepribadian Idiot, masa bodoh lagi
dengan semuanya. Tidak mampan dengan semua motifasi yang pernah terbayangkan.
Hanya disaat itu saja berlakunya, kemudian memudar tanpa pamit. Hilang tanpa
jejak. Seharunya bekasnya ada walau sedikit, tapi ini malah menjadi seperti
banyagan semu, banyangan yang datang menghantui saja. Kemudian lelah, lelah tak
beralasan. Sepatah katapun tak tersangkut di cogitation kiri dan kananku
ini.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar