Minggu, 25 Mei 2014

TEXTURE

 
 
Texture 23 Mei 2014
Aliran angin laut itu terbayang di ingatan ini, hingga membawaku ke bayangan akan masa disaat aku berada di tepian pasir pantainya yang mengkilau. Duduk menyaksikan kerutan-kerutan gelombangnya, bersama udara sejuk menerobosi hidung yang tak bersalah ini. Keistimewaanya kemudian kudapatkan, setelah udaranya masuk tanpa pamit ke dinding paru-paru. Pejamlah mataku, perlahan-lahan perasaan ini terbuai. Renungi semua kesalahan dan kebaikan yang pernah di perbuat secara sengaja dan tidak. Tuhan.....Tuhan.....wahai Tuhan penjaga hati ini, dengarkan rintihannya,please......kali ini....dan untuk kali ini.

Hidup akan susah, akan susah jika di ratapi secara rutin terus-menerus. Begitupun dengan generasi, yang katanya akan meperbaiki masa depan dunia ini. Akankah itu jika terus meratap nasib??? Akankah itu jika selalu saja merenung tanpa pertangung jawabannya??? Dan akankah itu jika terus bergantung pada Tuhan???.
Hingga hari ini jiwaku masih saja tergoncang. Selalu saja berkumandangkan seribu kebingungan akan arti dari kehidupan yang sesungguhnya.
“ Sin.... kamu kemana ini hari???, ga’ ke kampus???”  salah seorang teman kos.
“ aku.... hmmm... ga’ kemana-mana... dikamar aja deh..., lagian hujan cuy..”.
                “ bukannya ada pemberitahuan Mid tuh...???”
Kapan?? Kapan sandiwara ini berakhir???  “Tuhan..........akankah ini berlanjut ? lalu kapan aku lelah?” Tergoyangkan lagi dengan kepribadian Idiot, masa bodoh lagi dengan semuanya. Tidak mampan dengan semua motifasi yang pernah terbayangkan. Hanya disaat itu saja berlakunya, kemudian memudar tanpa pamit. Hilang tanpa jejak. Seharunya bekasnya ada walau sedikit, tapi ini malah menjadi seperti banyagan semu, banyangan yang datang menghantui saja. Kemudian lelah, lelah tak beralasan. Sepatah katapun tak tersangkut di cogitation kiri dan kananku ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar