Sabtu, 21 Juni 2014

Gunung Batusangia “Gunung Para Dewa”



Kali ini saya akan mencoba memosting salah satu kawasan menarik untuk dikunjungi di Kabaena tempat kelahiran saya. Yaitu Gunung Batusangia yang merupakan gunung yang menjulang tinggi diatas 1000 Mdpl. Dan  merupakan salah satu kawasan primadona di Kabaena dan telah dijadikan kawasan wisata resmi oleh Pemda Bombana. Di pantai Lebota atau di perbukitan Tedubara bahkan di Pulau Sagori, Gunung Batusangia bisa dilihat secara jelas. Kontur kawasan Kabaena yang bergelombang menjadikan anugerah tersendiri bagi pulau Mokole ini. Keindahan panorama alam banyak tersaji di beberapa tempat.

Dikelilingi suasana alam yang hijau nan asri, objek yang berada di wilayah Tangkeno ini menjadi pelarian yang tepat dari segala kepenatan mengajar bagi guru atau Mosesei bagi pembuat gula merah sebagai rutinitas sehari-hari.

Gunung Batusangia dalam bahasa Moronene – Kabaena diartikan “Gunung Para Dewa”, merupakan gunung batu gamping yang menjadi objek wisata alternatif setelah Gua Batuburi. Lokasi Batusangia berada dalam wilayah Desa Tangkeno, Kabaena Tengah. Gunung Batusangia bertautan dengan lereng Sangia Wita dan Gunung Sabampolulu.

Bagi penduduk Kabaena zaman Mokole, Gunung Batusangia dipercaya sebagai gunung suci. Setahun sekali masyarakat kala itu mengadakan Ritual Me’antani. Upacara ini bertempat di sebuah gubuk yang disebut Bantea yang berada di bawah kaki Gunung Batusangia dan dilanjutkan kesebelah Selatan menuju Maqam Mokole Tutuntari yaitu ayahanda Mokole Pu’u Roda. Ritual Me’antani diadakan tiap tahun menjelang musim menanam jagung dan padi (Mesungki). Dalam ritual ini, para Kapita (hulubalang Mokole) dan Anakia (rakyat) yang ikut dalam ritual tersebut menyerahkan sesaji semacam ayam putih dan dilanjutkan dengan makan Tinula (nasi bambu) bersama. Hal ini sebagai bentuk permohonan agar hasil ladang kelak dapat melimpah, lebih berhasil dan berlipat ganda.



Reference
http://kabaena.info/
http://travel.detik.com/?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar