Selasa, 10 Juni 2014

Studi Kasus Pelanggaran Terhadap Etika Profesi di Bidang Sistem Informasi

Dalam era kini, informasi dipandang sebagai aset atau sumber yang setara dengan sumber-sumber lain dan juga mempunyai kekhususan persoalan dan pengelolaannya, sehingga diperlukan suatu manajemen khusus yaitu sistem manajemen informasi dengan pengelolanya yang khusus yaitu manajer informasi atau Chief Information Officer (CIO). Sebagai manajer jelas harus mengetahui etika manajemen. Aspek keuangan merupakan suatu aspek yang yang sangat sensitif, demikian juga dengan aspek informasi. Dengan demikian hak dan tanggung jawab manajer mengisyaratkan bahwa syarat manajer harus “beretika (bermoral) tinggi dan kuat”.
Faktor penyebab pelanggaran kode etik profesi IT adalah makin merebaknya penggunaan internet. Jaringan luas computer tanpa disadari para pemiliknya di sewakan kepada spammer (penyebar email komersial) froudster (pencipta setus tipuan), dan penyabot digital
Terminal2 jaringan telah terinfeksi virus computer, yang mengubah computer menjadi zombie contohnya di bandung banyak warnet yang menjadi sarang kejahatan computer. Factor lain yang menjadi pemicu adalah makin merebaknya intelektual yang tidak beretika.

Factor penyebab pelanggaran kode etik profesi IT
  1. Tidak berjalannya control dan pengawasan diri masyarakat
  2. Organisasi profesi tidak di lengkapi denga sarana dan mekanisme bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan
  3. Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode etik profesi, karena buruknya pelayanan sosialisasi dari pihak prepesi sendiri
  4. Belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari para pengemban profesi IT untuk menjaga martabat luhur profesinya
  5. Tidak adanya kesadaran etis da moralitas diantara para pengemban profesi TI untuk menjaga martabat luhur profesinya.
Solusi yaitu adanya kesadaran hukum.kesadaran hokum menurut  Soerjono Sokanto (1988) menyebutkan bahwa ada lima unsur penegakan hukum artinya untuk mengimplementasikan penegak hukum di Indonesia sangat dipengaruhi 5 faktor :
  1. undang2
  2. mentalitas aparat penegak hukum
  3. perilaku masyarakat
  4. sarana
  5. kultur.
Sistem Informatika dapat diartikan sebagai suatu disiplin ilmu yang mempelajari transformasi berlambang yaitu data yang berbasis pada mesin komputasi. Mencakup beberapa bidang diantaranya sistem informasi, ilmu komputer, ilmu informasi, sistem komputer dan aplikasi-aplikasi pengembangan informatika yang lainnya. Informatika mempelajari struktur, sifat, dan interaksi dari beberapa sistem yang dipakai untuk mengumpulkan data, memproses dan menyimpan hasil pemrosesan tersebut,  serta menampilkan dalam bentuk informasi.
 
Peran Ilmu komputer yang merupakan bagian dari informatika lebih ditekankan pada pemrograman komputer dan rekayasa perangkat lunak (software).  Berakar dari elektronika, matematika dan linguistik, basis ilmu komputer adalah pemahaman komprehensif mengenai algoritma. Mulai dari analisis abstrak hingga subyek yang lebih kongkret seperti struktur data, intelejensia buatan, sampai tata antarmuka pengguna. Bidang ini beririsan dengan bidang sistem informasi. Tetapi informatika lebih menitik beratkan kepada pemenuhan kebutuhan manusia yang berhubungan dengan penggunaan komputer. Oleh karena itu maka dipelajari berbagai strategi penerapan teknologi yang dimaksud, tanpa mendalami terlalu jauh konsep dan dasar teori dari basic ilmu komputer itu sendiri (pragmatis).
 
Program studi Informatika memiliki 4 keminatan yaitu :
  • Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
  • Komputasi Cerdas  (KC)
  • Jaringan Komputer (JK)
  • Teknologi Game (Game Tech)
 
Dengan 4 keminatan diatas, diharapkan lulusan dari program studi informatika dapat mengaplikasikan kemampuannya, baik hard skill maupun soft skill di bebrbagai bidang dan lini profesionalitas. Beberapa prospek profesi yang terkait langsung dengan informatika adalah :
  1. Software Engineer - Berperan dalam pengembangan perangkat lunak untuk berbagai keperluan. Misalnya perangkat lunak untuk pendidikan, telekomunikasi, bisnis, hiburan dan lain-lain, termasuk perangkat lunak untuk model dan simulasi.
  2. System Analyst dan System Integrator - Berperan dalam melakukan analisis terhadap sistem dalam suatu instansi atau perusahaan dan membuat solusi yang integratif dengan memanfaatkan perangkat lunak.
  1. Konsultan IT - Berperan dalam perencanaan dan pengevaluasian penerapan IT pada sebuah organisasi.
  2. Database Engineer / Database Administrator - Berperan dalam perancangan dan pemeliharaan basis data (termasuk data warehouse) untuk suatu instansi atau perusahaan.
  3. Web Engineer / Web Administrator - Bertugas merancang dan membangun website beserta berbagai layanan dan fasilitas berjalan di atasnya. Ia juga bertugas melakukan pemeliharaan untuk website tersebut dan mengembangkannya.
  4. Computer Network / Data Communication Engineer - Bertugas merancang arsitektur jaringan, serta melakukan perawatan dan  pengelolaan jaringan dalam suatu  instansi atau  perusahaan.
  5. Programmer - Baik sebagai system programmer atau application developer, sarjana informa tika sangat dibutuhkan di berbagai bidang, misalnya bidang perbankan, teleko munikasi, industri IT, media, instansi pemerintah, dan lain-lain.
  6. Software Tester - Terkait dengan ukuran perangkat lunak, sarjana informatika dapat juga berperan khusus sebagai penguji perangkat lunak yang bertanggung jawab atas kebenaran fungsi dari sebuah perangkat lunak.
  7. Game Developer - Dengan berbagai bekal keinformatikaan yang diperolehnya termasuk computer graphic, human computer interaction, dll, seorang sarjana informatika juga dapat berperan sebagai pengembang perangkat lunak untuk multimedia game.
  8. Intelligent System Developer - Dengan berbagai teknik artificial intelligence yang dipelajarinya, seorang sarjana informatika juga dapat berperan sebagai pengembang perangkat lunak yang intelejen seperti sistem pakar, image recognizer, prediction system, data miner, dll
  9. Selain bidang-bidang profesional di atas, sarjana Informatika juga dapat bekerja di bidang lainnya. Misalnya di bidang pendidikan atau dalam bidang keilmuan dengan menjadi peneliti di lembaga-lembaga penelitian seperti di LIPI, BPPT, dan Badan Penelitian dan Pengembangan di perusahaan.

 http://nidaimekingofblue.blogspot.com/2013/03/studi-kasus-pelanggaran-etika-profesi.html
http://hartatisinag.blogspot.com/
http://riechell.wordpress.com/
 

1 komentar: